Senin, 26 Januari 2015

ditta.ngawur






































































































































HARI EFEKTIF SEKOLAH, EFEKTIF FAKULTATIF DAN HARI LIBUR SEKOLAH 
SMK NEGERI 1 PONOROGO
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

































NO. BULAN TANGGAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 JULI  '14                         LU 1 2 3 EF1 EF2 EF3 LU LHR LHR LHR LHR LHR LHR LU LHR LHR LHR LHR
2 AGUSTUS  '14 LHR LHR LU 4 5 6 7 8 9 LU 10 11 12 13 14 15 LU 16 17 18 19 20 21 LU 22 23 24 25 26 27 LU
3 SEPTEMBER '14 28 29 30 31 32 33 LU 34 35 36 37 38 39 LU 40 41 42 43 44 45 LU 46 47 48 49 50 51 LU 52 53
4 OKTOBER '14 54 55 56 57 LU 58 59 60 61 62 63 LU 64 65 66 67 68 69 LU 70 71 72 73 74 LHB LU 75 76 77 78 79
5 NOPEMBER '14 80 LU 81 82 83 84 85 86 LU 87 88 89 90 91 92 LU 93 94 95 96 97 98 LU 99 100 101 102 103 104 LU  
6 DESEMBER  '14 105 106 107 108 109 110 LU 111 112 113 114 115 116 LU 117 118 119 120 121 122 LU LS1 LS1 LS1 LHB LS1 LS1 LU LS1 LS1 LS1
7 JANUARI '15 LHB LS1 LHB LU 1 2 3 4 5 6 LU 7 8 9 10 11 12 LU 13 14 15 16 17 18 LU 19 20 21 22 23 24
8 PEBRUARI '15 LU 25 26 27 28 29 30 LU 31 32 33 34 35 36 LU 37 38 39 40 41 42 LU 43 44 45 46 47 48      
9 MARET '15 LU 49 50 51 52 53 54 LU 55 56 57 58 59 60 LU 61 62 63 64 65 LHB LU 66 67 68 69 70 71 LU 72 73
10 APRIL '15 74 75 LHB LK LU 76 77 78 79 80 81 LU 82 83 84 85 86 87 LU 88 89 90 91 92 93 LU 94 95 96 97 LU
11 MEI '15 98 99 LU 100 101 102 103 104 105 LU 106 107 108 LHB LHB LK LU 109 110 111 112 113 114 LU 115 116 117 118 119 120
12 JUNI '15 121 122 123 124 125 126 LU 127 128 129 130 131 132 LU 133 134 135 136 137 138 LU 139 140 LS2 LS2 LS2 LS2 LU LS2 LS2
13 JULI '15 LS2 LS2 LS2 LS2 LU LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LU                                      











 




















KETERANGAN :








 





















LHB : Libur Hari Besar

LPP : Libur Permulaan Puasa


Semester Gajil



: 122 Hari







LU : Libur Umum


LHR : Libur Sekitar Hari Raya


Semester Genap



: 140 Hari







LS1 : Libur Semester 1

EF : Hari Belajar Efektif Fakultatif

Hari Belajar Efektif Fakultatif
: 3     Hari







LS2 : Libur Semester 2

KTS : Kegiatan Tengah Semester 


















Libur Hari Besar  :
























Ponorogo,  12 Juli 2014
28-29 Juli 2014 : Hari Raya Idul Fitri 1435 H



31 Januari 2015

: Tahun Baru Imlek 2566





Kepala Sekolah


17 Agustus 2014 : Proklamasi Kemerdekaan RI


21 Maret 2015

: Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1937









5 Oktober 2014 : Hari Raya Idul Adha 1435 H


3 April 2015

: Wafat Isa Almasih












25 Oktober 2014 : Tahun Baru Hijriah 1435 H



4 April 2015

: Libur khusus













25 Desember 2014 : Hari Raya Natal




3 Mei 2015

: Hari Raya Waisak 2569





Drs. MUSTARI,MM

1 Januari 2015 : Tahun Baru Masehi




14 Mei 2015

: Kenaikan Isa Almasih






Pembina Tk. I


3 Januari 2015 : Maulid Nabi Muhammad SAW


15 Mei 2015

: Isra' Mijraj 1436 H 






NIP  19630607 198803 1 011











16 Mei 2015

: Libur khusus













CATATAN :  Hari libur PILKADA  menyesuaikan Jadwal PILKADA di Kabupaten





















\






































































































































































































































































Rabu, 19 Juni 2013

aim goal objektif



BAB II
PEMBAHASAN

A.    TujuanPembelajaran Aim, Goal, danObjektif.
Suatutujuanpengajaranadalahsejumlahhasilpengajaran yang dinyatakandalamartisiswabelajar, yang secaraumummencakuppengetahuanbaru, keterampilandankecakapan, sertasikap-sikap yang baru, yang diharapkanoleh guru dicapaiolehsiswasebagaipengajaran.Tujuanmerupakandasaruntukmengukurhasilpengajaran, yang jugadapatdijadikanlandasandalammenentukanisipelajarandanmetodemengajar.Karenatujuandapatdijadikansebagaitolokukurterhadapkeberhasilaninstruksional, makasebenarnyaperumusantujuanseharusnyamengandungempatkomponen.Komponen yang keempatituadalahsuatudeskripsitentangcarapengukuranterhadaptingkahlaku. MenurutMager, tujuaninstruksionalseharusnyamengandungtigakomponenutama, yaknisebagaiberikut.
1.      Tingkahlaku (behavior): untukmenspesifikasikanapa yang akankitaamatidanakandiukur.
2.      Standar (standard): yang memungkinkankitauntukmenilaidampakdaribelajar.
3.      Kondisiluar (external conditions): untukmeyakinkanbahwaperilaku yang diperolehbenar-benardisebabkanolehkegiatanbelajar, bukankarenasebab-sebablainnya.[1]
Kurukulumaimsmerupakanrumusan yang menggambarkanoutmes yang diharapkanberdasarkanbebrapaskemanilaidiambildarikaidah-kaidahfilosofis. Aimsinitidakberhubungansecaralangsungterhadaptujuansekolahdantujuanpembelajaran.[2]Menurut Zais, aims untuk tujuan pendidikan jangka panjang yang digali dari nilai-nilai filsafat suatu Bangsa.
Zais menjelaskan tujuan kurikulum (aim) merupakan pernyataan yang melukiskan keidupan yang diharapkan, tujuan atau hasil yang didasarkan pada pandangan filsafat dan tidak langsung berhubungan dengan dengan tujuan sekolah. Tujuan ini mungkin dapat dicapai setelah seseorang menyelesaikan pendidikan. Barangkali aims ini dapat disamakan dengan “tujuan pendidikan nasional” di Indonesia, karena pada tujuan pendidikan nasional ini dinyatakan keinginan bangsa Indonesia untuk mencapai suatu hasil pendidikan yang berlandasakan filsafat hidup bangsa Indonesia yang bernama Pancasila. Tujuan jenis ini tidak berkaitan langsung dengan hasil pendidikan di sekolah atau hasil proses belajar mengajar dalam ruang-ruang kelas.[3]
Aim merupakan target yang pencapaiannya jauh dari situasi sekolah dan hasilnya mungkin jauh setelah proses belajar-mengajar di sekolah selesai. Contohnya untuk menjadikan manusia yang memiliki rasa tanggung jawab pada negara, atau manusia yang sehat jasmani dan rohani, berbudi pekerti luhur, mandiri dan lain-lain. Dan ini hanya mungkin dapat dicapai setelah anak menyelesaikan beberapa tingkatan pendidikan formal, informal dan bahkan mungkin non formal. Untuk mencapai tujuan umum “aims” perlu ditentukan pula yang lebih spesifik dari aims tersebut yang biasa dinamakan dengan goals.
Goals merupakan tujuan antara yang terletak antara aims dan objectives. Yang tersebut terakhir adalah tujuan yang dicapai sebagai hasil belajar dalam ruang-ruang kelas sekolah, dengan perkataan lain, goals adalah hasil proses belajar menurut suatu sistem sekolah. Goals lebih umum dari objectives dan bukan merupakan hasil langsung proses belajar dalam ruang kelas dan untuk mencapainya memerlukan seperangkat objectives. Contohnya antara lain adalah kemampuan berpikir analitik dan berpikir kritis, mengapresiasi dan mengamalkan ajaran agama Islam dan lain sebagainya. Barangkali di Indonesia goals ini dapat disamakan dengan tujuan kurikulum sekolah atau tujuan institusional.
Tingkat tujuan yang lebih rendah dari goals adalah objectives yaitu tujuan suatu unit  atau pokok bahasan yang lebih spesifik yang merupakan hasil belajar dalam ruang-ruang kelas sekolah. Pada tingkat ini, kita berbicara  tentang kemungkinan pemakaian objectives tingkah laku (behavioral objectives) yang menunjukkan tingkah laku yang eksplisit yang dimiliki siswa setelah mengikuti suatu pelajaran. Dengan perkataan lain objective adalah  hasil belajar siswa dalam kelas, yaitu hasil proses belajar mengajar dalam kelas atau kegiatan belajar mengajar setiap harus sebagai hasil implentasi kurikulum. Contohnya: siswa mengusai prinsip-prinsip dasar ilmu kimia, siswa dapat menyelesaikan 4 soal dari 5 soal persamaan kuadrat dan lain-lain.
Menurut Muhammad Ansyaradalah salah seorang yang paling gigih menekankan penting ditetapkan tujuan  tingkah laku ini. Dia mengemukakan bahwa tujuan tingkah laku harus mencakup tiga komponen:
(1) tingkah laku yang diinginkan,
(2) kondisi tertentu tempat tingkah laku itu terjadi,
(3) tingkat untuk kerja tingkah laku itu.
Di Indonesia kita kenal tingkatan/hirarkis tujuan itu dalam beberapa istilah seperti Tujuan Pendidikan Nasional, Tujuan Institusional, Tujuan Kurikuler, dan Tujuan Instruksional Umum dan Khusus.[4]
B.     Sumber Pembelajaran Aim, Goals, Objektif.
Sumber-sumber tujuan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yakni sumber empirik, sumber filosofi, dan sumber bidang kajian atau subject matter. Sumber empirik mengacu kepada apa yang diinginkan oleh masyarakat, sumber filosofi merupakan kajian apa yang diisyaratkan (ought to be) untuk dicapai dalam suatu program pendidikan, dan sumber bidang kajian merupakan tujuan apa yang harus dicapai melalui kajian bidang studi.[5]
1.      SumberEmpiris
Sumberempirisberkaitandenganbeberapahyal.Pertama, tuntutankehidupanmasakini yang dapatmenjadisumberinformasidanberperansebagailandasandikembangkannyatujuan-tujuandalamkerikulum.
Sumberempiriskeduaadalah yang mendasarperumusanaims, goals, dan objectives, yang karakteristiksisiwasebagaiindividunyangsedangberkembangsecradinamisdanmemilikikebutuhanfisiologis, social, dankebutuhanpribadi. Kebutuhandasarinidapatdijadikandasardalammengembangkankurikulumselamaindividudiasumsikansebagaimanaapaadanyadanmempunyaipembawaan yang baiksertaindividumenjadipusataktivitaspendidikan.
2.      SumberFisologis
Sumberfisiologisinimenjadiacuandalammencarijawabantentangapa yang harusdilakukansehinggapendidikandapatmenjembatanikeberhasilanparasisiwa. Selainitu, kaidah-kaidahfilosofisjugadapatdijadikansebagaiacuandalammenganalisis, mengambilkeputusan/berbagaipertimbangan, danmerumuskanhasil yang diharapkansesuaidengankondisi yang ada.disisilain, sumberempirismengatakanapa yang diperlakukanuntukmencapaisukses.

3.      SumberBahanPembelajaran
Sumberbahanpembelajaranmerupakansumber yang umumdigunakandalammerumuskanaim, goal, dan objectivesdalamkurikulumsekolah, tempatnyapelibatanahlidisiplinilmuatauilmupengetahuantertentudalamperumusantujuan.[6]
Ketiga sumber yang digunakan dalam mengembangkan tujuan kemudian dikonstruksi dalam pola hirarkhi tujuan. Sumber empirik dan filosofi dikelompokkan dalam tujuan akhir (ends) atau tujuan pendidikan nasional, sedangkan sumber bidang kajian dikelompokkan ke dalam tujuan objectives (means) yang merupakan alat untuk mencapai tujuan akhir.[7]
       










BAB III
PENUTUP

1.      Aim merupakan target yang pencapaiannya jauh dari situasi sekolah dan hasilnya mungkin jauh setelah proses belajar-mengajar di sekolah selesai.
Goals adalah hasil proses belajar menurut suatu sistem sekolah.
Objectives yaitu tujuan suatu unit  atau pokok bahasan yang lebih spesifik yang merupakan hasil belajar dalam ruang-ruang kelas sekolah.
2.      Sumber-sumber tujuan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yakni sumber empirik, sumber filosofi, dan sumber bidang kajian atau subject matter. Sumber empirik mengacu kepada apa yang diinginkan oleh masyarakat, sumber filosofi merupakan kajian apa yang diisyaratkan (ought to be) untuk dicapai dalam suatu program pendidikan, dan sumber bidang kajian merupakan tujuan apa yang harus dicapai melalui kajian bidang studi.
















DAFTAR PUSTAKA

Hamalik,Oemar.PerencanaanengajaranBerdasarkanPendekatanSistem. Jakarta: PT BumiAksara, 2009.
http// curriculumstudy.files.wordpress.com

Rusman.ManajemenKurikulum. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada. 2009.


[1]OemarHamalik, PerencanaanPengajaranBerdasarkanPendekatanSistem (Jakarta: PT BumiAksara, 2009), 108-110.
[2]Rusman, ManajemenKurikulum (Jakarta: PT RajaGrafindoPersadsa, 2009), 36.

[3] http//curriculumstudy.files.wordpress.com
[4] Ibid.
[5]Ibid.
[6]Rusman, ManajemenKurikulum. 39.
[7] http//curriculumstudy.files.wordpress.com